Mengenal Sistem Pengapian AC dan DC Pada Motor

Sistem pengapian CDI merupakan sistem pengapian yang kita temukan dalam sebuah kendaraan sepeda motor. Sistem pengapian CDI adalah sistem pengapian yang menyimpan arus tegangan tinggi untuk melakukan induksi pada ignition coil. Sesuai namanya sistem CDI menggunakan capasitor sebagai penyimpan arus yang kemudian di lepaskan ke ignition coil. Sistem pengapian CDI pun dibagi menjadi dua, AC dan DC.

Sistem CDI AC dan DC

Sistem ini menggunakan tegangan utama yang berasal dari spul. Spul akan menghasilkan arus bolak-balik atau DC yang kemudian digunakan untuk pengapian CDI, namun sebelum masuk ke kapasitor ada komponen dioda yang mengubah arus tersebut menjadi searah atau DC. Sedangkan sistem CDI DC menggunakan sumber arus searah dan tegangan utama yang berasal dari aki (baterai).

Perbedaan sistem arus DC dan AC

Tegangan arus DC memiliki tegangan yang lebih stabil dikarenakan sumber arus utama yang berasal dari aki (baterai), yang arus tegangannya tetap sama 12 volt dalam setiap kondisi putaran mesin. Sedangkan Sistem pengapian AC, sumber arus tergantung dari besarnya arus yang dihasilkan oleh spul, ketikan rpm motor dalam putaran rendah maka arus yang dihasilkan juga rendah. Hal ini dapat di lihat pada cahaya lampu motor, dimana motor yang menggunakan sistem pengapian DC lampu yang dipancarkan lebih stabil dalam kondisi apapun, sedangkan motor yang menggunakan sistem pengapian AC lampu motor cenderung redup ketika tidak di gas, dan saat di gas barulah lampu motor akan terang.

Head lamp Vario (gridoto.com)

Kekurangan dan kelebihan sistem pengapian AC dan DC

Sistem pengapian DC memang keluaran api lebih stabil, tetapi ketika aki/ baterai lemah maka motor akan mengalami gangguan dan bisa saja motor tidak menghasilkan percikan bunga api dan sistem pengapian tidak akan berjalan. Sedangkan pada arus AC tidak akan berpengaruh sama sekali, sekalipun aki dalam keadaan soak.